MEDIABERITAKITA.COM
SUKABUMI JAWA BARAT - Suasana terasa berbeda dari biasanya, di mana para Mahasiswa Pascasarjana hadir dengan jas almamater dengan raut wajah nampak serius. Suasana itu tidak terlepas dari aktivitas ujian akademik sebagai proses evaluasi kegiatan pembelajaran program Pascasarjana jenjang Magister Program Studi Hukum Keluarga Islam di Kampus Institut KH. Ahmad Sanusi Sukabumi, Kegiatan berlangsung selama 2 hari Sabtu Minggu 16-17 Mei 2025.
Kondisi mulai berubah ketika Buya. Adv. Assist. Prof. Dr. Hamdan Firmansyah, MMPd, MH, CLA, CT, CMT sosok ulama intelektual sebagai dosen pengampu mata kuliah Sejarah Pemikiran dan Perkembangan Hukum Islam masuk ruang ujian, Suasana yang awalnya tegang mulai menjadi lebih rileks dan menyenangkan dengan pendekatan metode SCL (Student Centered Learning). Di mana Buya menekankan keaktifan mahasiswa dalam proses belajar dan pengembangan diri sendiri dengan yakin pada potensi kemampuan yang dimilikinya.
Sebagai Mahasiswa Pascasarjana, Ilham Ramdani memberikan kesan dan pesan. Di balik lembar-lembar diktat dan tugas-tugas yang menumpuk, sosok Buya hadir bukan sekadar pengajar, tapi pemantik nalar. Tegas dalam prinsip, tajam dalam analisis, dan nyaris tanpa cela dalam menyampaikan logika. Tidak semua orang bisa membuat mahasiswa merasa kecil sekaligus terinspirasi dalam waktu yang sama tapi Buya melakukannya dengan mudah, bahkan tanpa perlu meninggikan suara.
Kami belajar, bukan hanya dari apa yang Buya ajarkan, tetapi dari cara Buya bersikap: jujur tanpa basa-basi, lurus sesak makna, dan cerdas tanpa pernah merendahkan. Jangan berubah Buya, karena keberanian Buya untuk tetap menjadi pendidik yang kritis dan berani berpihak pada kebenaran adalah cahaya langka di tengah kampus yang kadang terlalu sibuk menyenangkan semua pihak.
Sementara mahasiswa pasca lainya, Dendi Mulyadi mengatakan belajar bersama Buya Firman adalah pengalaman yang sangat berharga. Gaya mengajar beliau yang lugas, ilmiah, namun tetap humanis membuat setiap perkuliahan terasa hidup dan membangkitkan semangat berpikir kritis. Pengetahuan beliau yang luas, menjadikan setiap materi terasa relevan dan aplikatif dalam kehidupan. Semoga Buya senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan, dan keberkahan dalam ilmu dan pengabdian. Kami berharap, di masa yang akan datang, bisa terus mendapatkan bimbingan dan inspirasi dari Buya, baik di dalam maupun di luar ruang kuliah. Terima kasih atas segala ilmu, keteladanan, dan perhatian yang telah Buya berikan kepada kami.
Tidak ketinggalan sosok mahasiswi energik Eva A Dunuraeni, S.H menuturkan selama mengikuti perkuliahan ini, saya merasakan pengalaman belajar yang sangat berkesan. Buya adalah sosok yang sangat menguasai materi, mampu menyampaikan dengan gaya yang menarik, dan selalu mampu membangkitkan semangat berpikir kritis mahasiswa. Kehadiran Buya dalam kelas tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga menjadi sumber motivasi dan inspirasi. Karisma, kecerdasan, serta ketegasan yang penuh wibawa menjadikan setiap pertemuan terasa bermakna dan bernilai.
Saya berharap Buya senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan dalam membimbing mahasiswa-mahasiswi berikutnya. Teruslah menjadi sosok pendidik yang menginspirasi, karena peran Buya sangat besar dalam membentuk generasi intelektual muslim yang unggul. Semoga ilmu yang Buya ajarkan menjadi amal jariyah dan membawa keberkahan baik di dunia maupun di akhirat. Kami bangga pernah menjadi bagian dari proses belajar bersama Buya.
Tidak ketinggalan Denny Nurmawan, S.IP menambahkan kuliah di Pascasarjana INKHAS, dengan latar belakang yg beragam para Dosen dan Mahasiswanya, banyak temukan inspirasi baru, penuh dinamika dan keunikan, sesi diskusi yang seru, berisi namun tetap asyik. Nikmati prosesnya (kuliah) - syukuri hasilnya (ilmu).
(Umi Hilqi)
Posting Komentar